Artikel Bahaya Merokok – Dengan kondisi iklim tropis dan ditambah dengan kebutuhan matahari yang cukup, tembakau menjadi salah satu tanaman yang tumbuh dengan baik di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari berkembangnya lahan tanam bakau dari tahun ketahun.
Pada tahun 2021 yang lalu, diketahui data perkebunan tembakau di Indonesia melalui data jumlah lahan tanam bakau telah mencapai 236.687 Hektar, dimana jumlah ini naik 675 Hektar dari tahun 2020. Adanya perkembangan rokok di Indonesia yang sangat signifikan dari jumlah lahan tembakau bukan tanpa alasan, hal ini dikarenakan kebutuhan industri rokok yang juga meningkat 4,3% atau setara dengan 235,9 miliar batang di tahun 2021.
Apa itu Rokok? Rokok sendiri merupakan produk olahan tembakau, termasuk didalamnya cerutu, shisha, kretek, atau bentuk lainnya yang terus mengalami permintaan dari tahun ke tahun. Hal ini berdampak baik bagi negara Indonesia, karena pemerintah akan menerima pendapatan dari pajak dan bea cukai yang dikenakan pada setiap peredaran rokok baik ke luar negeri maupun didalam negeri. Selain dari pendapatan negara, industri rokok juga memberikan dampak yang baik untuk mengurangi jumlah pengangguran di tengah masyarakat.
Sehingga demikian, industri rokok memberikan dampak yang baik bagi berjalannya roda perekonomian negara dan masyarakat meskipun di belakangnya terdapat bahaya merokok bagi kesehatan.
Adanya aktivitas pergerakan perekonomian yang baik melalui industri rokok, tidak berjalan selaras dengan efek yang ditimbulkan oleh para konsumennya. Zat Adiktif dan harga yang tergolong murah, menjadi alasan paling utama mengapa produk olahan tembakau tersebut menjadi salah satu produk yang sangat digemari oleh beberapa masyarakat.
Di Indonesia sendiri, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan no. 192/PMK.010/2021 pemerintah telah menetapkan harga rokok rata-rata berada di angka 20 hingga 40 ribu, sedangkan untuk harga eceran berada di angka 500 sampai 2000 rupiah. Dengan harga diatas, masih banyak diantara masyarakat baik dewasa maupun anak-anak merasa mampu untuk tetap membeli hal tersebut, sehingga kenaikan harga serta pendidikan terhadap bahaya merokok masih harus terus dilakukan.
Daftar Penyakit Karena Bahaya Merokok
Pada jurnal yang dirilis oleh World Health Organization, menyatakan bahwa merokok merupakan sebuah kegiatan yang tergolong bahaya, karena dapat menimbulkan beberapa penyakit pada tubuh perokok, seperti:
- Kanker paru-paru
- Asma
- Penyakit paru obstruktif kronis
- Tuberkulosis
- Penyakit pernafasan lainnya dan menurunnya fungsi paru
- Diabetes tipe 2
- Demensia
- Sindrom kematian bayi mendadak
- Kehilangan penglihatan
- Kehilangan pendengaran
- Penyakit saluran cerna
- Kerusakan kulit
- Tulang yang lemah
- Sistem kekebalan tubuh yang melemah
Dan masih banyak lagi penyakit dalam daftar penyakit akibat merokok yang akan mengintai seorang perokok apabila terus menerus melakukan kegiatan tersebut.
Dalam jurnal milik Sulis Winurini selaku Peneliti Ahli Madya di Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi Sekretariat Jenderal DPR RI dengan judul Penyebab Relapse (Kembali Merokok) Pada Perokok Berat Ditinjau dari Health Belief Model, juga menyatakan bahwa rokok memiliki dampak bagi kesehatan yang sangat bahaya tidak hanya pada tubuh pengguna (perokok aktif), namun juga orang disekitar mereka yang tidak merokok (perokok pasif).
Dalam penelitian tersebut juga digambarkan bahwa setidaknya ada sekitar 200.000 kasus pekerja yang meninggal akibat dari paparan asap rokok orang lain di tempat kerja. Dengan angka tersebut, kematian akibat paparan asap rokok orang lain di tempat kerja menjadi satu dari tujuh penyebab kematian akibat kerja.
Bahaya Merokok Bagi Pria dan Wanita
Tidak berhenti sampai disitu, terdapat beberapa penyakit khusus terkait bahaya merokok yang akan dialami oleh laki-laki maupun perempuan apabila menjadi perokok aktif, diantaranya adalah:
- Kelainan Kelahiran
Merokok dapat merusak sperma dan merusak struktur DNA yang mengakibatkan kelainan sejak lahir.
- Menurunnya tingkat kesuburan pada wanita dan pria
Perokok memiliki kecenderungan lebih besar mengalami infertilitas dibandingkan dengan perempuan yang tidak merokok. Perokok perempuan tergolong sulit hamil dan meningkatkan waktu konsepsi dan risiko keguguran yang lebih tinggi. Bagi laki-laki sendiri, merokok dapat menurunkan, motilitas dan morfologi sperma.
- Disfungsi ereksi
Merokok dapat menghambat aliran darah ke penis, yang dapat menimbulkan impotensi (kemampuan untuk mencapai ereksi)
- Sindrom Kematian Bayi Mendadak
Sindrom kematian bayi mendadak atau Sudden infant death syndrome (SIDS) merupakan kematian yang mendadak pada anak berusia dibawah 1 tahun yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya. Ibu yang merokok saat hamil menyebabkan risiko SIDS semakin meningkat, dan risikonya semakin tinggi di kalangan anak-anak dari orang tua yang terus merokok sampai kelahiran anaknya.
- Menstruasi dan menopause
Bahaya bagi perempuan yang merokok lebih tinggi kemungkinannya mengalami menstruasi yang menyakitkan dan gejala menopause yang lebih parah. Menopause timbul 1-4 tahun lebih awal pada perempuan perokok karena merokok mengurangi produksi telur dalam ovarium, mengakibatkan turunnya fungsi reproduktif dan tingkat hormon estrogen yang lebih rendah.
Fakta bahaya merokok yang telah dipaparkan oleh beberapa jurnal tersebut, menjadi pengingat bahwa seluruh masyarakat, bahwa merokok merupakan suatu kegiatan yang tidak memiliki manfaat sama sekali dan mampu memberikan efek kematian, tidak hanya untuk diri sendiri namun juga untuk orang-orang di sekeliling kita.
Selain beberapa rentetan penyakit yang mengintai perokok, ternyata rokok juga dapat berpengaruh terhadap pola tidur seseorang (sering begadang). Kegiatan merokok mampu memberikan dampak terhadap ritme sirkadian.
Ilmuwan menemukan ada gangguan nyata terhadap ritme sirkadian alami yang hanya memburuk dengan bertambahnya kadar tembakau yang dihirup. Konsekuensi dari adanya gangguan ritme sirkadian tidak hanya mengganggu tidur, tetapi juga akan meningkatkan resiko terkena depresi dan gangguan psikis lainnya.
Kaitan Rokok dengan Covid-19
Saat terjadinya pandemi Covid-19 yang menyerang organ pernafasan seperti saat ini, perokok juga merupakan salah satu sasaran yang sering menjadi target dari virus tersebut. Menurut WHO, Hal ini dikarenakan salah satu bahaya merokok adalah mampu melemahkan paru-paru seseorang, sehingga demikian, tingkat keparahan dan kematian akibat covid-19 menjadi lebih tinggi.
Dalam pernyataanya, dr. Vito Anggarino Damay, selaku Spesialis Jantung menyatakan bahwa terdapat beberapa alasan sederhana lain mengapa merokok menjadi salah satu kelompok yang tergolong sebagai kelompok rentan terpapar adalah perokok harus melepas masker saat merokok, kebiasaan merokok beramai-ramai juga kerap tidak mengindahkan jarak yang aman. Ditambah lagi risiko virus yang masuk dari tangan yang memegang rokok pun masih ada.
Lebih daripada itu, Covid-19 adalah penyakit yang menyerang paru-paru, sementara merokok merusak fungsi paru-paru dan menurunkan kekebalan tubuh.
Sebagai penutup, terdapat beberapa poster yang akan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai bahaya penyakit dan kematian yang akan mengintai karena bahaya merokok, sampai mereka berhenti dari kebiasaan tersebut.
Selain itu, beberapa paparan di atas juga memberikan pengetahuan dan gambaran kepada masyarakat mengenai bagaimana rokok dapat memberikan efek yang sangat buruk tidak hanya bagi tubuh, namun juga bagi orang disekitar mereka, sehingga kecanduan terhadap rokok perlahan dapat berhenti dan pada akhirnya bisa ditinggalkan sepenuhnya. Demikian artikel terkait bahaya merokok ini semoga bermanfaat untuk kesehatan kita.