Home / Nasional / Bencana / Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi “Sempat Minta Tolong”
Pesawat

Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi “Sempat Minta Tolong”

Pesawat

Pada Minggu, 19 Mei 2024, sebuah pesawat latih jenis Tecnam P2006T jatuh di tepi lapangan Sunburst, Jalan BSD Grand Boulevard, Serpong, Tangerang Selatan. Insiden tragis ini merenggut nyawa tiga awak pesawat, yaitu Pulu Darmawan (pilot), Suanda (kopilot), dan Farid Ahmad (engineer).

 

Penjelasan Saksi

Saksi mata bernama Ali Samata (65) mengungkapkan kesaksiannya yang menyayat hati. Ia melihat salah satu korban terpental sejauh 3 meter usai pesawat jatuh menghantam tanah. Korban tersebut mengalami luka di bagian kepala dan kaki. “Ada korban satu udah terpental. Saya cek lagi ke dalam (pesawat) ada dua orang, yang satu (orang) sempat minta tolong,” ungkap Ali dikutip dari video channel YouTube Kompas TV, Senin (20/5/2024).

Kata Ali, korban tersebut sempat meminta tolong kepada orang-orang di sekitarnya. Namun, nyawanya tidak tertolong.

Sementara itu, keluarga korban dan masyarakat Indonesia berduka atas kepergian tiga awak pesawat. Mereka berharap agar tragedi ini menjadi pelajaran berharga bagi dunia penerbangan Indonesia.

Harapan untuk Masa Depan

Tragedi pesawat latih jatuh di BSD diharapkan menjadi momentum bagi dunia penerbangan Indonesia untuk meningkatkan standar keselamatan penerbangan. Pemerintah, regulator, operator penerbangan, dan seluruh stakeholder di industri penerbangan harus bekerja sama untuk memastikan keselamatan penerbangan di Indonesia.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keselamatan penerbangan di Indonesia antara lain:

Langkah Deskripsi Contoh
Meningkatkan kualitas pelatihan pilot dan awak pesawat Meningkatkan standar pelatihan pilot dan awak pesawat, termasuk pelatihan simulasi dan pelatihan penanganan keadaan darurat. Memastikan pilot dan awak pesawat memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk menghadapi berbagai situasi, termasuk keadaan darurat.
Memperketat regulasi dan pengawasan keselamatan penerbangan Memperketat regulasi dan pengawasan keselamatan penerbangan, termasuk meningkatkan standar pemeliharaan pesawat dan meningkatkan frekuensi inspeksi pesawat. Memastikan bahwa pesawat dalam kondisi yang baik dan layak terbang, serta meminimalkan risiko kecelakaan.
Meningkatkan kualitas perawatan dan pemeliharaan pesawat Meningkatkan kualitas perawatan dan pemeliharaan pesawat, termasuk menggunakan suku cadang asli dan memastikan bahwa teknisi pesawat memiliki kualifikasi yang memadai. Memastikan bahwa pesawat dalam kondisi yang baik dan layak terbang, serta meminimalkan risiko kerusakan yang dapat menyebabkan kecelakaan.
Meningkatkan kualitas infrastruktur penerbangan Meningkatkan kualitas infrastruktur penerbangan, termasuk meningkatkan kualitas landasan pacu, sistem navigasi, dan sistem komunikasi. Memastikan bahwa pesawat dapat lepas landas dan mendarat dengan aman, serta meminimalkan risiko kecelakaan yang disebabkan oleh faktor infrastruktur

Dengan meningkatkan standar keselamatan penerbangan, diharapkan tragedi seperti ini tidak terulang kembali di masa depan.

[Sumber]

About Muhammad Hafizh Husain