Home / Gaya Hidup / Lonjakan Pengguna KRL Jabodetabek 24% di Pekan Kedua Ramadan
Lonjakan Penumpang
Lonjakan Penumpang terjadi pada Ramadan pekan kedua (Sumber gambar: katadata.co.id)

Lonjakan Pengguna KRL Jabodetabek 24% di Pekan Kedua Ramadan

Lonjakan Penumpang

Pendahuluan

Ramadan, bulan suci bagi umat Islam, selalu membawa perubahan dalam rutinitas masyarakat. Salah satunya adalah peningkatan mobilitas menggunakan transportasi umum, termasuk Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek.

Menurut data dari PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), pengguna KRL Jabodetabek melonjak 24% pada pekan kedua Ramadan 2024. Angka ini naik dari 906.482 orang per hari di pekan pertama menjadi 927.040 orang per hari di pekan kedua.

 

Penyebab Terjadi Lonjakan Penumpang KCI Pada Bulan Suci Ramadan

Kenaikan jumlah pengguna ini tidak lepas dari tradisi masyarakat yang lebih sering bepergian selama Ramadan, baik untuk beribadah, bersilaturahmi, maupun berbelanja kebutuhan lebaran. Stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan dan sentra bisnis pun menjadi tujuan utama para pengguna KRL.

Stasiun Tanah Abang, misalnya, mencatat jumlah pengguna yang turun sebanyak 30.223 orang hingga pukul 14.00 WIB pada Minggu (24/3/2024). Stasiun Bogor juga tidak kalah ramai, dengan jumlah pengguna yang turun sebanyak 9.244 orang.

Selain itu, rata-rata volume pengguna pada libur akhir pekan pada minggu kedua Ramadan ini juga melonjak hingga 24% dibandingkan rata-rata volume pengguna hari libur pada pekan pertama Ramadan 2024.

Efek negatif dan positif jika terjadi lonjakan penumpang Kereta Commuter Line

Efek Positif Efek Negatif
1. Meningkatnya pendapatan perusahaan kereta 1. Kepadatan dan kemacetan di dalam kereta
2. Dukungan terhadap transportasi berkelanjutan 2. Ketidaknyamanan penumpang akibat kepadatan
3. Pengurangan polusi udara dan emisi gas rumah kaca 3. Potensi peningkatan risiko keamanan dan keselamatan
4. Mengurangi kemacetan lalu lintas 4. Penurunan kualitas layanan dan keandalan
5. Mendorong penggunaan kendaraan umum 5. Potensi penurunan kenyamanan perjalanan
6. Mengurangi kebutuhan akan parkir 6. Potensi peningkatan konflik antarpenumpang

Langkah yang Diambil KCI

Untuk mengantisipasi lonjakan pengguna, KCI telah melakukan sejumlah langkah, seperti menambah jumlah perjalanan KRL dan menambah petugas di stasiun-stasiun ramai. KCI juga mengimbau para pengguna untuk tetap menjaga kebersihan dan kenyamanan selama menggunakan KRL, terutama saat membatalkan puasa di dalam gerbong.

Selain KRL Jabodetabek, layanan KRL Commuter Line Basoetta dan Merak juga mengalami peningkatan jumlah pengguna selama Ramadan. KRL Commuter Line Basoetta yang melayani rute Tanah Abang-Bandara Soekarno-Hatta mencatat rata-rata volume pengguna sebanyak 6.001 orang per hari pada hari kerja dan 4.730 orang pada akhir pekan.

Sementara itu, KRL Commuter Line Merak yang melayani rute Tanah Abang-Merak mencatat rata-rata volume pengguna sebanyak 8.996 orang per hari pada hari kerja dan 11.854 orang per hari pada hari libur/akhir pekan.

Kesimpulan

Lonjakan pengguna KRL Jabodetabek selama Ramadan ini menunjukkan bahwa transportasi umum masih menjadi pilihan utama masyarakat untuk bepergian. KCI sebagai operator KRL Jabodetabek terus berupaya meningkatkan pelayanannya agar masyarakat dapat bepergian dengan aman, nyaman, dan tepat waktu.

About Muhammad Hafizh Husain