Home / Nasional / Gerhana Bulan Penumbra: Fenomena Langit yang Dapat Diamati di Sebagian Indonesia
Gerhana Bulan Penumbra

Gerhana Bulan Penumbra: Fenomena Langit yang Dapat Diamati di Sebagian Indonesia

Gerhana Bulan Penumbra

Pendahuluan

Gerhana Bulan Penumbra (GBP) adalah fenomena alam yang terjadi ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, sehingga Bulan masuk ke dalam bayangan penumbra Bumi. Akibatnya, Bulan akan terlihat lebih redup dari biasanya.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), GBP akan terjadi pada hari Senin, 25 Maret 2024. Fenomena ini dapat diamati di sebagian wilayah Indonesia, yaitu Papua, Papua Barat, dan sebagian Maluku.

Wilayah yang Dapat Mengamati Gerhana Bulan Penumbra

  • Papua
  • Papua Barat
  • Sebagian Maluku

Waktu Kejadian Gerhana Bulan Penumbra

  • Fase Gerhana Mulai (P1): 11.50 WIB / 12.50 WITA / 13.50 WIT
  • Fase Puncak Gerhana (Puncak): 14.12 WIB / 15.12 WITA / 16.12 WIT
  • Fase Gerhana Berakhir (P4): 16.34 WIB / 17.34 WITA / 18.34 WIT

Durasi Gerhana Bulan Penumbra

Durasi GBP dari fase gerhana mulai (P1) hingga fase gerhana berakhir (P4) adalah selama 4 jam 43 menit 39 detik.

Cara Mengamati Gerhana Bulan Penumbra

Gerhana Bulan Penumbra dapat diamati dengan mata telanjang tanpa menggunakan alat bantu apa pun. Namun, untuk mendapatkan pengalaman yang lebih baik, disarankan untuk menggunakan teropong atau teleskop.

Wilayah yang Tidak Dapat Mengamati Gerhana Bulan Penumbra

Wilayah di Indonesia yang tidak dapat mengamati GBP adalah:

  • Maluku Utara
  • Sebagian Maluku
  • Pulau Sulawesi
  • NTT
  • NTB
  • Bali
  • Pulau Kalimantan
  • Pulau Jawa
  • Pulau Sumatera

Hal ini karena Bulan masih berada di bawah horizon saat peristiwa GBP terjadi di wilayah tersebut.

Imbauan BMKG

BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan tidak berprasangka buruk terhadap kejadian cuaca setelah gerhana. Masyarakat diimbau untuk bersabar menunggu informasi dari sumber terpercaya, seperti BMKG, BPBD, Kominfo, Polda, POLRI, dan lainnya.

 

Fakta Menarik Gerhana Bulan Penumbra

Fakta Penjelasan
Jenis gerhana bulan yang paling umum terjadi GBP terjadi ketika Bulan masuk ke dalam bayangan penumbra Bumi, yang merupakan bagian terluar dari bayangan Bumi.
Tidak berbahaya untuk diamati dengan mata telanjang Berbeda dengan gerhana matahari, gerhana bulan penumbra aman untuk diamati langsung tanpa menggunakan alat bantu apa pun.
Dapat digunakan untuk memprediksi pasang surut laut Gerhana bulan penumbra dapat mempengaruhi gaya gravitasi Bulan terhadap Bumi, sehingga dapat menyebabkan pasang surut laut yang lebih tinggi dari biasanya.
Dapat mempengaruhi perilaku hewan Beberapa hewan, seperti burung dan kelelawar, dapat menunjukkan perilaku yang tidak biasa selama gerhana bulan penumbra, seperti menjadi lebih aktif atau lebih tenang.
Dapat digunakan untuk mengkalibrasi jam Gerhana bulan penumbra dapat digunakan untuk mengkalibrasi jam karena waktunya dapat diprediksi dengan sangat akurat.
Dapat digunakan untuk mempelajari atmosfer Bumi Gerhana bulan penumbra dapat digunakan untuk mempelajari atmosfer Bumi dengan mengamati bagaimana cahaya matahari melewati atmosfer saat Bulan berada di dalam bayangan penumbra.
Dapat digunakan untuk mempelajari permukaan Bulan Gerhana bulan penumbra dapat digunakan untuk mempelajari permukaan Bulan dengan mengamati bagaimana cahaya matahari dipantulkan dari permukaan Bulan saat berada di dalam bayangan penumbra.
Dapat digunakan untuk menguji teori relativitas umum Gerhana bulan penumbra dapat digunakan untuk menguji teori relativitas umum dengan mengamati bagaimana cahaya matahari dibelokkan oleh gravitasi Bumi saat Bulan berada di dalam bayangan penumbra.
Merupakan fenomena alam yang indah Gerhana bulan penumbra menawarkan pemandangan langit yang menakjubkan dan dapat dinikmati oleh semua orang.

 

Kesimpulan

Gerhana Bulan Penumbra adalah fenomena alam yang menarik dan dapat diamati di Indonesia pada tanggal 25 Maret 2024. Wilayah yang dapat mengamati GBP dari awal hingga akhir adalah Papua, Papua Barat, dan sebagian Maluku. Bagi masyarakat yang berada di wilayah tersebut, disarankan untuk mencari lokasi yang tepat dan melakukan persiapan yang diperlukan untuk dapat menikmati fenomena alam ini dengan baik.

About Muhammad Hafizh Husain