Trend Indonesia Informasi Lengkap Tentang Tren di Indonesia
Terdapat Pemandangan yang tidak biasa di jalanan protokol kota Pekanbaru Tepatnya di jalan jendral Sudirman. Terlihat belasan suku Anak Dalam atau Kubu dari pedalaman hutan Bukit 12 Provinsi Jambi kedapatan mengungsi ke Riau dengan sepeda motor akibat kebakaran lahan dan hutan yang melanda di kampung mereka. Sekitar 17 suku Adat Anak Dalam yang terlihat tengah dalam perjalanan ini mengendarai tiga unit motor. Padahal, kapasitas satu sepeda motor biasanya hanya mengangkut dua orang.
Ilustrasi Asap Pekanbaru
Salah seorang anggota Satlantas Polresta Pekanbaru Bripka Dendi Sandra Syarif mengatakan, dirinya sempat menghentikan konvoi kendaraan suku anak dalam tersebut saat melewati Pos Polisi di Jalan Jenderal Sudirman. Saat itu mereka tidak menggunakan helm. Bahkan, satu sepeda motor ditumpangi enam hingga tujuh penumpang. Bahkan mirisnya, para suku anak dalam yang merupakan suku asli namun menjadi kaum minoritas dan tidak mendapat perhatian pemerintah ini, terlihat kumal dan tidak terawat. Seluruh kendaraan mereka tidak dilengkapi plat nomor polisi.
Bagaimana tidak, baik Jambi maupun Riau sama-sama terpapar kabut asap akibat kebakaran hutan dan Lahan di Sumatera Selatan selama dua bulan belakangan yang tidak kunjung dapat dipadamkan oleh Pemerintah setempat maupun pusat. Satu motor mereka itu, ditumpangi enam hingga tujuh penumpang di mana terdiri dari tiga dewasa dan lainnya bayi serta anak-anak. Setiap motor mereka membawa karung besar. Kata mereka, karung itu berisi baju selama mereka mengungsi
Untuk diketahui, Suku Anak Dalam atau dikenal juga sebagai suku Kubu atau Orang Rimba adalah salah satu suku bangsa minoritas yang hidup di Pulau Sumatra, tepatnya di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan. Jumlah populasi mereka diperkirakan sekitar 200.000 orang.
tidak satupun pemerintah yang peduli dengan nasib mereka. Padahal, jalur jalan jenderal Sudirman yang mereka lalui melewati beberapa Posko kabut asap yang mendirikan tenda, baik dari Dinas Kesehatan, Pemprov Riau, maupun BNPB dan BPBD Riau. Bahkan, para suku anak dalam ini melewati beberapa kantor pemerintahan, kantor perkebunan kelapa sawit milik sejumlah pengusaha, serta sejumlah Mal.
