Kabar tentang masalah impor senjata sampai saat ini masih belum kunjung ada kepastian yang jelas. Berasal dari Kantor Mustika Dutamas yang saat ini di duga menjadi salah satu perusahaan yang mendatangkan senjata pelontar grana secara impor untuk Brimob Polri dalam pemantauan masih terlihat sepi.
Di saat beberapa wartawan mendatangi kantor tersebut berada di hari kemarin, Senin (2/10/17) terlihat hanya ada dua orang yang keluar dari salah satu ruangan. Kantor tersebut berada di lantai tiga gedung Graha Mobilkom, Jl Raden Saleh, Jakarta Pusat. Setelah ditanyai kedua orang tersebut adalah staf perusahaan Mustika Dutamas.
Setelah ditanyai oleh beberapa wartawan, kedua staff tersebut menolak untuk memberikan keterangan terkait masalah polemik impor senjata pelontar granat yang semakin panas di bahas.
“Kami minta untuk tunggu dahulu, karena beberapa petinggi kami masih rapat,” terang salah satu orang staff tersebut kepada wartawan Tempo, Senin (2/10/17).
Setelah menjawab pertanyaan wartawan dua staf tersebut langsung bergegas kembali ke ruangan. Kabar yang disebutkan sebelumnya, kepolisian telah mengklaim bahwa PT Mustika Dutamas telah mengimpor ratusan senjata untuk Brimob.
Inspektur Jenderal Setyo Wasisto, Juru bicara Polri menyebutkan kalau senjata pelontar granat tersebut sudah diimpor secara sah. Sementara ini kabarnya senjata tersebut masih di tahan ada di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten masih menantikan izin dari Badan Intelijen Strategis TNI karena termasuk dalam senjata militer.
Walaupun begitu, Inspektur Jenderal Murad Ismail, Kepala Korps Brimob Kepolisian RI sebutkan kalau senjata berat dengan nama Arsenal Stand Alone Grenade Launcher tidak membahayakan. Ini disebabkan senjata pelontar granat ini hanya berjarak 100 meter jika di lontarkan dengan kemiringan 45 derajat.
Data yang didapatkan, senjata tersebut tiba dihari Jumat pekan lalu dengan jumlahnya 280 pucuk caliber 40 x 46 milimeter dimasukkan ke dalam 28 box. Selain itu ada beberapa paket senjata yang lainnya seperti amunisi Castior 40 milimeter dengan banyaknya 5.932 butir yang sudah dimasukkan berada di dalam 71 box.