Pengurus Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang baru berjanji bakal menggunakan anggaran lebih efisien dan efektif. Penghematan anggaran menjadi salah satu program dari Dewan Komisioner OJK periode 2017-2022.
Sejumlah program penghematan akan disiapkan. OJK berharap bisa menghemat anggaran sekitar Rp 100 miliar hingga Rp 200 miliar.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, salah satu program penghematan anggaran yang akan dilakukan antara lain dengan membatasi perjalanan dinas.
Tak hanya itu, Wimboh juga ingin mengurangi pemakaian mobil mewah seperti Mercedes Benz. “Yang jelas mobil tidak Mercedes lagi, nanti perjalanan dinas bakal selektif yang berkaitan langsung dengan nilai tambah pelaksanaan tugas OJK,” ujarnya usai rapat perdana Dewan Komisaris OJK, Kamis malam.
Menurut Wimboh, OJK juga akan mengurangi biaya-biaya berlebih dalam urusan berdinas guna menghemat anggaran OJK. Selain itu, Wimboh menegaskan, pihaknya akan lebih fokus untuk meningkatkan fasilitas dan layanan di dalam kantor ketimbang di luar kantor.
“Sekarang ini kami harus rela dengan menggunakan tiket ekonomi, mobil tidak mewah, perjalanan dinas selektif dan rombongan tidak usah terlalu banyak, lebih mengoptimalkan fasilitas dalam kantor daripada luar kantor,” tutur Wimboh.
Mantan petinggi Bank Indonesia itu menambahkan, OJK juga akan melakukan merampingkan susunan organisasi. Sehingga, pengambilan keputusan akan menjadi lebih cepat. “Kami lakukan penyesuaian organisasi. Lebih ramping, juga lebih cepat mengambil keputusan. Kami juga address memberikan percepatan keputusan. Ini garis besar yang sudah kami putuskan,” ujar Wimboh.
Wimboh menuturkan, kondisi perekonomian ke depan semakin menantang dan kian tingginya ekspektasi stakeholders terhadap kinerja OJK mengharuskan OJK lebih efektif dan efisien dalam bekerja.
Efektivitas ini, kata Wimboh, terutama dalam perizinan, pengaturan, pengawasan dan perlindungan konsumen yang terintegrasi, Keputusan akan dilakukan dalam waktu yang cepat dengan tetap menjaga kualitas dan manfaatnya agar dapat dirasakan oleh masyarakat.
Meski akan lakukan penghematan besar-besaran, Wimboh yakin keputusan ini tidak akan mengganggu kinerja serta fungsi pengawasan OJK.
Sumber :Kontan