Home / Ekonomi / Keuangan / ABDA targetkan premi naik 7%-12% di 2017

ABDA targetkan premi naik 7%-12% di 2017

PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk optimistis tahun ini bisa mencetak kinerja positif. Strategi khusus tengah dipersiapkan perusahaan berkode emiten ABDA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini untuk meraup premi lebih tinggi dari pencapaian tahun lalu.

Asal tahu saja, hingga kuartal I-2017, ABDA telah mengantongi premi bruto sebesar Rp 270,67 miliar. Jumlah tersebut turun 12,47% dari pencapaian tahun lalu sebesar Rp 309,22 miliar secara year on year (yoy).

 

Presiden Direktur Asuransi Bina Dana Arta Candra Gunawan mengatakan, perolehan premi yang susut di sepanjang tiga bulan pertama tersebut lantaran ekonomi dalam negeri yang masih lesu di beberapa tahun belakangan. Selain itu, penjualan kendaraan roda empat juga menurun plus properti sedang susut.

“Hal itu cukup berimbas karena kalau penjualan turun, otomatis nasabah yang melirik asuransi juga berkurang yang membuat premi menurun,” imbuhnya.

Meski premi belum mengangkat kinerja di kuartal I-2017 tak membuat ABDA pesimistis untuk memasang target pertumbuhan premi tahun ini. Menurut Candra, perusahaannya menargetkan perolehan premi bisa naik 7%-12% dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 1,18 triliun. Artinya, hingga tutup tahun ABDA berharap bisa meraup premi sekitar Rp 1,26 triliun hingga Rp 1,32 triliun.

“Target kami memang mengikuti pertumbuhan industri asuransi yang ditetapkan oleh Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) sebesar 15%,” tukas Candra.

Untuk memperoleh pendapatan premi tersebut, ABDA juga memiliki beberapa startegi. Pertama, selain rencana menerbitkan produk anyar lagi, diharapkan produk baru asuransi perjalanan bisa menambah perolehan premi.

Kedua, mengurangi ketergantungan terhadap bisnis di business to business (B2B) dengan pengembangan jalur bisnis ritel. Ketiga, terus mempertahankan mitra bisnis yang sudah eksis dan terus menambah kerja sama dengan perusahaan pembiayaan lainnya.

“Selain meningkatkan layanan, kami juga terus kembangkan kerja sama dengan perusahaan pembiayaan lain seperti yang sudah ada saat ini yaitu BFI Finance, Maybank Finance, Oto Multiartha dan sebagainya,” ujar dia.

Asal tahu saja, hingga saat ini kontribusi pendapatan premi terbesar masih pada produk asuransi bermotor yang menyumbang sekitar 72%-76%. Lalu produk asuransi kesehatan berkontribusi lebih dari 15% dan asuransi properti 4%-5%. Sisanya didapatkan dari produk lainnya.

Hingga akhir tahun, ABDA juga berencana untuk memenuhi ketentuan pemerintah mengenai portofolio di obligasi sebesar 20%. Hingga Maret 2017, komposisi investasi ABDA yakni obligasi 11%, reksadana 2%, deposito 7%.

About Trend Indonesia