
Seperti yang dilansir oleh Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang, Apolinaris Geru. Bahwa beberapa wilayah di Provinsi ini belum memasuki musim penghujan. Diperkirakan zona ini akan masuk musim hujan di akhir 2016 hingga awal tahun 2017. Dengan wilayah yang belum masuk musim hujan adalah, Flores Timur, Lembata, Adonara, Solor, Sumba Timur bagian utara. Musim hujan diwilayah ini terbilang cukup lambat karena beberapa kondisi.
Pada umumnya wilayah NTT akan mengalami curah hujan dengan kisaran 20 – 100 milimeter (MM) atau sebesar 70-90%. Namun berdasarkan pantauan BMKG potensi hujan 100 mm sebebsar 20-80% dan peluang curah hujan 150mm sebesar 10-60%.
Sementara itu untuk petani dikawasan tersebut akan menggunakan informasi prakiraan musim hujan. Para petani tetap mengutamakan kondisi kelembabapan tanah untuk proses tanam. Sebab karakter awal musim hujan sudah terpenuhi kurang lebih 50 mm dan tanah sduah terlihat lembab, sehingga awal musim tanam di NTT sudah bisa dilakukan. BMKG juga tetap menghimbau petani tetap melihat kondisi kelembapan tanah sehingga sudah bisa menanam merata tanpa menunggu awal musim hujan.
Berikut adalah tabel Lahan sawah yang ditanami Padi di NTT Tahun 2015
Wilayah | 2015 | ||
Luas Lahan Sawah Ditanami Padi Menurut Banyaknya Penggunaan dan Kabupaten/Kota (Hektar) | |||
Satu Kali | Dua Kali | ≥ Tiga Kali | |
Sumba Barat | 8 005 | 1 464 | 0 |
Sumba Timur | 15 430 | 2 446 | 1 193 |
Kupang | 17 583 | 1 699 | 47 |
Timor Tengah Selatan | 2 925 | 2 999 | 5 |
Timor Tengah Utara | 6 524 | 2 132 | 0 |
Belu | 4 659 | 1 972 | 0 |
Alor | 367 | 49 | 7 |
Lembata | 6 | 10 | 30 |
Flores Timur | 473 | 293 | 110 |
Sikka | 267 | 2 230 | 17 |
Kota Kupang | 356 | 26 | 0 |
Nusa Tenggara Timur | 110 820 | 57 789 | 8 629 |