Home / Ekonomi / Keuangan / Cara Memilih Saham Berkualitas

Cara Memilih Saham Berkualitas

Bagaimana cara memilih saham berkualitas? Emiten mana yang bagus? Kalau harganya oke tapi perusahaannya meragukan terus gimana? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu sering hinggap di pikiran mereka yang akan atau baru berpartisipasi di pasar saham. Untuk itu, artikel ini akan membahas mengenai informasi-informasi penting yang perlu dihimpun sebelum Anda menanamkan investasi di saham suatu perusahaan. Penghimpunan informasi dalam rangka memilih saham berkualitas ini dilakukan melalui pengecekan enam poin esensial berikut:

  1. Kapitalisasi
    Langkah pertama adalah mencari tahu seberapa besar emiten itu. Jangan hanya mengandalkan ingatan Anda saja, karena perusahaan besar belum tentu namanya ramah di telinga. Yang penting disini adalah memeriksa kapitalisasi pasar emiten. Kapitalisasi pasar bisa memberikan informasi terkait seberapa tinggi volatilitas harga saham, seberapa besar kepemilikan publik di emiten tersebut, serta potensi perusahaan ke depan. Misalnya, perusahan berkapitalisasi besar dan super besar cenderung memiliki aliran penerimaan lebih stabil dan volatilitas lebih rendah. Perusahaan mid-cap dan small-cap, di sisi lain, bisa jadi hanya melayani satu segmen pasar saja dan karenanya mengalami lebih banyak fluktuasi dalam hal harga saham dan pendapatan.
  1. Tren Pendapatan, Profit, dan Margin
    Saat menengok angka-angka dalam laporan keuangan perusahaan, bisa jadi lebih baik diawali dengan melihat tren pendapatan, profit, dan margin (RPM). Tengoklah tren pendapatan (revenue) dan net income selama dua tahun terakhir. Semua itu akan berhubungan dengan laporan kuartalan (dalam 12 bulan terakhir) dan laporan tahunan (tiga tahun terakhir). Selanjutnya, pengecekan singkat bisa dilakukan untuk mengetahui rasio price-to-sales (P/S) dan rasio price-to-earnings (P/E). Perhatikan tren terbaru pada kedua set data, apakah pertumbuhannya fluktuatif atau konsisten, atau apakah terjadi perubahan besar (lebih dari 50% dalam setahun) ke arah atas maupun bawah.
  1. Kondisi Pesaing dan Industri
    Setelah Anda mendapatkan gambaran tentang seberapa besar perusahaan dan berapa banyak pendapatannya, maka langkah berikutnya adalah membandingkannya dengan industri dimana perusahaan itu berada dan dengan pesaing-pesaingnya. Sebagian deskripsi sebuah perusahaan bisa ditengok dari dengan siapa ia bersaing. Dengan melihat siapa saja pesaing terbesar di setiap lini bisnis, Anda bisa mengukur seberapa besar pangsa pasar keseluruhan bagi produk-produk yang dihasilkan perusahaan tersebut.
  1. Penilaian Rasio
    Setelah semua informasi diatas terkumpul, berikutnya adalah giliran menghitung Price Earnings Ratio (P/E) dan sejenisnya bagi perusahaan yang sedang Anda teliti dan para pesaingnya. Catatlah apabila ada kesenjangan yang cukup besar antar perusahaan di lini yang sama untuk dicermati lagi.
  1. Kepemilikan Saham dan Manajemen
    Apakah perusahaan yang Anda incar masih dijalankan oleh para pendirinya, ataupkah manajemen perusahaan sudah digerakkan oleh orang-orang baru? Di perusahaan yang masih baru berdiri, biasanya pendiri atau rekan-rekannya masih memiliki posisi dalam perusahaan. Amati biodata tokoh-tokoh kunci perusahaan untuk melihat seberapa luas pengalaman mereka.
  2. Risiko
    Jika Anda akan berinvestasi di pasar modal, maka Anda tentunya mengetahui bahwa bersama potensi profit ada potensi risiko. Oleh karena itu, pastikan bahwa Anda memahami risiko-risiko perusahaan dan industri dimana ia berada. Apakah ada masalah dengan regulasi? Bagaimana dengan manajemennya? Apakah perusahaan itu sering bergumul dengan gugatan terkait pencemaran, ataukah ia dikenal ramah lingkungan? Dalam perkembangan dunia terkini, apakah perusahaan itu punya kemampuan untuk unggul? Bayangkanlah skenario terburuk dan kemungkinan dampaknya pada harga saham.

About Trend Indonesia